Tubuh Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika( BMKG) mencatat 2 kali gempa susulan yang dipicu kegiatan deformasi batuan di bidang kontak antar lempang( megathrust) di daerah Samudra Hindia, Selatan Gunung Kidul, DIY, Senin malam jam 20. 20 Wib.
Kepala Pusat Gempa Bumi serta Tsunami BMKG
Daryono di Jakarta, Senin, berkata kalau gempa bumi susulan itu merupakan gempa dangkal. Parameter terbaru gempa berkekuatan magnitudo 5, 5 dari lebih dahulu ditemukan sebesar magnitudo 5, 8 pada jam 19. 57 Wib.
Analisa pemodelan BMKG mengetahui gempa bumi tersebut berakibat serta dialami di wilayah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo serta Bantul dengan skala keseriusan III- IV MMI.
Berikutnya di wilayah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta serta Klaten dengan skala keseriusan II- III MMI.
Detail Gempa
Menurut BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 10:15 WIB dengan magnitudo 4.8, dan berlokasi di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Gempa kedua terjadi sekitar satu jam kemudian, tepatnya pada pukul 11:20 WIB, dengan magnitudo 4.5 dan kedalaman yang sama. Kedua gempa tersebut dilaporkan memiliki episentrum yang hampir berdekatan, menandakan adanya aktivitas megathrust yang signifikan di kawasan tersebut.
Aktivitas Megathrust
Gempa-gempa ini dihubungkan dengan aktivitas megathrust di kawasan selatan Jawa, termasuk DIY. Megathrust adalah jenis patahan geologi yang terjadi di batas lempeng tektonik, di mana lempeng samudra menyusup di bawah lempeng benua. Aktivitas megathrust dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo besar serta tsunami, meskipun dalam kasus ini tidak ada indikasi tsunami.
BMKG menjelaskan bahwa gempa susulan adalah hal yang biasa terjadi setelah gempa utama. Aktivitas megathrust ini menyebabkan tekanan dan gesekan antara lempeng, yang sering kali mengakibatkan terjadinya gempa susulan sebagai proses penyesuaian geologis.
Dampak dan Tindakan BMKG
Hingga saat ini, tidak ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa akibat kedua gempa susulan tersebut. Namun, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memantau informasi terkini terkait gempa bumi. Masyarakat juga disarankan untuk mengikuti panduan keamanan dan evakuasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang jika diperlukan.
Pihak berwenang di DIY, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi untuk memastikan keselamatan masyarakat. Penilaian kerusakan dan kebutuhan darurat sedang dilakukan untuk memberikan respons yang cepat dan efektif.
Bersumber pada analisa seismologis BMKG gempa tersebut ditentukan tidak berpotensi tsunami.
Walaupun demikian, Daryono mengatakan
warga diimbau waspada seraya senantiasa tenang serta tidak terbawa- bawa oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya serta senantiasa menjajaki panduan dari pemerintah wilayah.*
Average Rating